26-06-2023
Meskipun perangkat lunak open source memiliki kode sumber yang terbuka dan dapat dimodifikasi, hal ini tidak berarti penggunaannya sepenuhnya bebas tanpa batas. Setiap perangkat lunak open source dilengkapi dengan lisensi yang menetapkan hak dan kewajiban pengguna, termasuk apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk memahami jenis-jenis lisensi open source yang umum digunakan agar tetap mematuhi aturan pemilik kode.
Berikut beberapa lisensi open source populer beserta ringkasan hak dan kewajiban pengguna berdasarkan tren lisensi menurut choosealicense.com, tldrlegal.com, blackducksoftware.com, GitHub, dan Wikipedia.
Apache License diterbitkan oleh Apache Software Foundation (ASF). Lisensi ini memungkinkan penggunaan paten langsung dari pembuat perangkat lunak kepada pengguna.
Hak pengguna meliputi:
Menggunakan produk untuk tujuan komersial.
Mendistribusikan kembali atau memodifikasi kode.
Menetapkan lisensi berbeda untuk turunan perangkat lunak.
Menggunakan dan memodifikasi secara pribadi tanpa kewajiban distribusi.
Ketentuan penting:
Sertakan lisensi dan hak cipta asli pada distribusi.
Cantumkan perubahan jika kode dimodifikasi.
Tidak boleh menggunakan logo atau nama pembuat untuk kepentingan distribusi.
Tidak berhak menuntut pembuat jika terjadi kerusakan.
GPL adalah lisensi open source paling populer:
GPL v3.0: Produk turunan harus tetap menggunakan lisensi GPL. Pengguna boleh memodifikasi, mendistribusi, menggunakan paten, dan penggunaan pribadi tanpa wajib redistribusi. Kode sumber modifikasi library harus disertakan.
GPL v2.0: Mirip v3.0, namun tidak memberi hak paten.
AGPL v3.0: Versi GPL khusus untuk perangkat lunak yang didistribusikan melalui jaringan atau layanan online.
Pengguna tidak berhak menuntut pembuat atas kerusakan software.
Lisensi MIT berasal dari Massachusetts Institute of Technology. Lisensi ini sederhana dan permisif, memungkinkan:
Modifikasi dan penggunaan untuk tujuan apa pun.
Distribusi ulang dengan menyertakan lisensi dan copyright.
Larangan dan batasan:
Tidak ada larangan penggunaan trademark.
Pengguna tidak dapat menuntut pembuat jika terjadi kerusakan.
Lisensi ini umum di komunitas Perl. Aturannya serupa MIT License, dengan tambahan:
Versi asli harus tetap disertakan saat memodifikasi.
Nama perangkat lunak yang dimodifikasi harus berbeda dari versi asli.
BSD License memberikan kebebasan luas bagi pengguna, dengan syarat tetap menyertakan lisensi dan copyright.
Lisensi ini mirip GPL v3.0, tetapi program yang menggunakan library tidak wajib memakai lisensi yang sama, meskipun library yang dimodifikasi tetap harus berlisensi LGPL.
Lisensi ini memungkinkan kode yang dimodifikasi tetap berada di bawah MPL, namun dapat digabung dengan program berlisensi proprietary. Binary program bisa disebarkan dengan lisensi proprietary, selama kode sumber MPL tetap di bawah lisensi MPL.
Lisensi ini memperbolehkan pengguna melakukan apapun pada perangkat lunak dengan syarat menyertakan copyright dan lisensi asli. Distribusi hasil modifikasi tidak boleh menggunakan trademark atau nama pembuat awal.
Lisensi ini mengizinkan karya digunakan sepenuhnya bebas tanpa batasan. Karya menjadi milik publik (public domain) dan tidak lagi dilindungi hak cipta.
Lisensi ini hampir mirip public domain. Pengguna dapat melakukan apapun terhadap kode program, tetapi:
Lisensi ini tidak mencakup trademark.
Kode modifikasi tidak boleh menggunakan nama asli pembuat.
Dengan memahami jenis-jenis lisensi ini, pengguna dan pengembang dapat memanfaatkan open source secara legal dan tetap menghargai hak pembuat aslinya.
Sumber Referensi: choosealicense.com, tldrlegal.com, blackducksoftware.com, github.com, Wikipedia
Tulis komentar